TUGAS FISIKA DASAR 2
Oleh
Endang
Wulandari (M0211025)
Fernando
Oktavian C (M0211027)
Ratna
Dwi Sejati (M0211063)
Lidya
Nur De Vega (M0211047)
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2011/2012
Aurora
Di Langit Yang Indah
Aurora adalah fenomena pancaran
cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai
akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut
dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya). Angin
surya ini adalah aliran elektron dan proton yang terlepas dari matahari akibat
tingginya energi kinetik yang dimiliki kedua partikel serta suhu matahari.
Aliran partikel-partikel angin surya ini terperangkap di medan magnetik bumi,
beberapa dari partikel-partikel ini mengarah ke kutub bumi dengan kecepatan
yang terus bertambah. Benturan antara partikel-partikel ini dan atom-atom yang
terdapat dalam atmosfer bumi melepaskan energi yang menyebabkan terbentuknya
aurora di kutub bumi yang nampak seperti lingkaran besar yang mengelilingi
kutub. Makanya aurora lebih sering muncul dan bersinar lebih terang ketika
matahari sedang aktif-aktifnya mengeluarkan Corona Mass Ejection yang
menyebabkan meningkatnya intensitas dari angin surya. Energi yang dilepaskan
pada saat partikel tersebut bertubrukan dapat dilihat secara visual melalui
warna cahaya yang berbeda-beda. Warna yang terlihat bergantung pada ketinggian
dan jenis molekul yang ada. Pada ketinggian di atas 300 km partakel tersebut
bertumbukan dengan atom hydrogen menimbulkan warna aurora kemerah-merahan.
Ketinggian 140 km, tumbukan dengan molekul oksigen menimbulkan aurora biru atau
ungu. Ketinggian 100 km, partikel bertumbukan dengan atom oksigen dan nitrogen
menimbulkan cahaya warna hijau atau merah muda. Di bumi, aurora terjadi di
daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang
terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis, yang
dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara,
Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk
utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis
selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena
aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai
sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di
iklim tropis. (Diwan,2012)
Kemagnetan di bumi adalah kemunculan
aurora di daerah kutub. Misalkan sebuah muatan dengan kecepatan tertentu masuk
ke dalam daerah yang mengandung medan magnet dengan sudut yang tidak tegak
lurus dengan medan magnet. Bentuk lintasan partikel berubah menjadi spiral.
Bumi memiliki medan magnet dengan arah keluar dari kutub selatan (kutub utara
geografi bumi) dan masuk di utara (kutub selatan geografi bumi) . jika partikel
bermuatan dari luar angkasa masuk ke bumi dengan sudut tertentu, maka partikel
tersebut akan bergerak dan melintasi menuju ke arah kutub bumi. selama bergerak
dalam lintasan spiral, partikel memiliki percepatan sehingga memancarkan
gelombang elektromagnetik. saat mendekati kutub bumi, konsentrasi partikel
besar dan gelimbang elektromagnetik sangat besar. dan dapat di amati di langit
kutub bumi. Kemagnetan di bumi terlihat dari kemunculan aurora di daerah kutub.
Secara singkat dengan kemunculan aurora adalah sebagai berikut: Misalkan sebuah
muatan dengan kecepatan tertentu masuk kedalam daerah yang mengandung medan
magnet dengan sudut yang tidak tegak lurus dengan medan magnet maka bentuk lintasan
partikel tersebut berubah menjadi spiral. Bumi memiliki medan magnet dengan arah
keluar dari kutubs elatan (kutub utara geografi bumi) dan masuk di utara (kutub
selatan geografi bumi) .Jika partikel bermuatan dari luar angkasa masuk kebumi dengan
sudut tertentu, maka partikel tersebut akan bergerak dan melintas menuju arah kutub
bumi. Selama bergerak dalam lintasan spiral, partikel memiliki percepatan sehingga
memancarkan gelombang elektromagnetik, saat mendekati kutub bumi, konsentrasi partikel
besar dan gelombang elektromagnetik sangat besar sehingga dapat di amati di
langit kutub bumi.(Fauzi, 2010)
Aurora merupakan fenomena pancaran cahaya
yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya
interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan
yang dipancarkan oleh matahari (angina surya). Angin surya ini adalah aliran
electron dan proton yang terlepas dari matahari akibat tingginya energy kinetik
yang dimiliki kedua partikel serta suhu matahari. Aliran partikel-partikel angin
surya ini terperangkap di medan magnetic bumi, beberapa dari partikel-partikel ini
mengarah ke kutub bumi dengan kecepatan yang terus bertambah. Aurora terjadi akibat
atom-atom yang bertumbukan dengan partikel-partikel bermuatan, terutama elektrondan
proton yang berasal dari matahari. Partikel-partikel tersebut terlempar dengan kecepatan
lebih dari 500 mil per detik dan terhisap
medan magnet Bumi di sekitar kutub utara dan selatan. Warna-warna yang
dihasilkan disebabkan benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Misalnya
aurora hijau terjadi akibat benturan partikel electron dengan molekul nitrogen.
Aurora merah terjadi akibat benturan partikel electron dengan atom oksigen. (Saputro,
2010)
Daftar
Pustaka
Sahbas,
Fauzy. 2010. prosesterjadinya aurora.
http://rsf-gudangilmu.blogspot.com
diakses pada 19 Juni 2012 pukul 16.37 WIB
Adi Saputro. 2012. Penyebabterjadinya aurora.http://www.astronomi.us
diaksespada 19 Juni 2012 pukul 16.39 WIB
Diwan, 2012. terjadinya aurora di langit yang indah.http://diwanfisika.blogspot.com
diaksespada 19 Juni 2012 pukul 16.41
WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar